Kamis, 20 Juli 2017

UAS Riset Manajemen



PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN AJB (Asuransi Jiwa Bersama ) BUMI PUTERA 1912
Malang




Dosen Pembimbing :
Ike Kusdyah Rachmawati SE,MM

Disusun Oleh :
DEVI DEBORA
14101324



SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ASIA MALANG
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
2017

BAB I
PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang .
komitmen memang sangat terkait dengan masalah keanggotaan organisasi. Untuk bisa berhasil di dunia organisasi, seorang anggota organisasi harus memiliki dan menerapkan sikap komitmen terhadap organisasi yang diikutinya.
Istilah komitmen pada dasarnya merujuk kepada kemampuan seseorang untuk bertahan dan setia menjalani aktivitas tertentu. Seseorang yang mengaku memiliki sikap komitmen yang tinggi harus memiliki jiwa kesetiaan dan juga ketahanan mental yang kuat. Orang yang memiliki sifat komitmen tidak akan goyah dan malas hanya karena permasalahan yang sepele di dalam aktivitas yang dijalaninya. Lebih dari itu orang yang memiliki jiwa komitmen akan terus bertahan dan bertanggung jawab terhadap apa yang pernah diucapkannya.
Definisi dan Pengertian Komitmen secara Umum
Jika dikaji dari segi terminologis, istilah komitmen pada dasarnya berasal dari bahasa Latin yaitu dari kata commiter yang artinya adalah menyatukan, menggabungkan, mengerjakan, dan mempercayai. Jika diartikan dari asal katanya, maka komitmen merupakan sikap setia dan tanggung jawab yang ditunjukkan oleh seseorang yang telah memutuskan untuk bergabung ke dalam aktivitas keanggotaan lembaga tertentu.
Menurut para ahli sendiri, pengertian komitmen adalah suatu janji yang diucapkan seseorang kepada dirinya sendiri dan orang lain, yang dicerminkan dari setiap tindakan atau pun perilaku yang dijalankannya. Menurut para ahli, komitmen sangat berkaitan erat dengan watak, sifat, dan karakter yang ada dalam diri seseorang.
Pengertian organisasi adalah sebuah perkumpulan atau wadah bagi sekelompok orang untuk bekerjasama, terkendali dan terpimpin untuk tujuan tertentu. Organisasi biasanya memanfaatkan suatu sumber daya tertentu misalnya lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang dan beberapa sumberdaya lain dalam rangka mencapai tujuan oraganisasi tersebut. Orang-orang yang terkumpul dalam sebuah organisasi sepakat untuk mencapai tujuan tertentu melalui suatu sumber daya secara sistematis dan rasional yang terkendali dan adanya pemimpin organisasi yang akan memimpin operasional organisasi dengan terencana.
Motivasi adalah salah satu faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu. Faktor pendorong dari seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu pada umumnya adalah kebutuhan serta keinginan orang tersebut. Motivasi, merupakan hal-hal yang menyebabkan, menyatukan, serta memperhatikan orang berperilaku tertentu. Motivasi mempunyai sifat yang tidak akan lepas dari sifat manusia itu sendiri dimana manusia secara individual kualitas diri yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Motivasi menjadi aktualisasi seseorang karyawan untuk meningkatkan prestasinya. Oleh karena itu motivasi ini merupakan subyek yang paling penting bagi manajer, karena manajer harus bekerja dengan dan melalui orang lain. Salah satu faktor yang dapat menumbuhkan motivasi kerja pada diri karyawan adalah faktor pemberian komitmen, pekerjaan yang berarti, organisasi yang relevan dan lain-lain.
Komitmen merupakan salah satu fungsi yang penting dalam manajemen sumber daya manusia (MSDM), karena Komitmen membantu dalam memberi penguatan terhadap nilai-nilai kunci organisasi serta memfasilitasi pencapaian tujuan organisasi. Komitmen adalah suatu bentuk penghargaan yang diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka berikan kepada organisasi.
Menurut Handoko (2003:118), komitmen adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Melalui komitmen karayawan dapat meningkatkan kinerja, motivasi dan kepuasan kerja serta meningkatkan kebutuhan hidupnya. Adanya komitmen yang memadai dapat membuat karyawan termotivasi untuk bekerja dengan baik, mencapai prestasi seperti yang diharapkan perusahaan, dan dapat meningkatkan tingkat kepuasan karyawan. Adanya sistem komitmen dapat memotivasi para karyawan untuk bias meningkatkan/menurunkan pertisipasi kerja para karyawan. Komitmen yang mereka terima mencerminkan ukuran dari apa yang telah mereka lakukan/berikan kepada perusahaan sehingga hal ini berhubungan dengan nilai karya bagi perusahaan. Dengan demikian apabila pemberian komitmen yang mereka terima tidak sesuai dengan karya mereka, maka hal ini akan berpengaruh terhadap motivasi kerja, kepuasan kerja, dan kinerja karyawan. Jika terjadi ketidakpuasan dalam pemberian komitmen merupakan hal yang wajar apabila para anggota organisasi menyatakan keinginan untuk memperoleh imbalan yang bukan saja jumlahnya lebih besar, akan tetapi juga lebih adil”. Pemberian komitmen yang dilaksanakan secara benar akan dapat memuaskan dan memotivasi karyawan guna mencapai tujuan organisasi. Keberhasilan dalam pekerjaan para karyawannya sangat tergantung pada pemberian komitmen dan motivasi terhadap karyawan dan partisipasi karyawan dalam organisasi yang merupakan hasil usaha dan pengembangan diri karyawan. Keberhasilan dalam organisasi juga ditentukan oleh kemampuan kerja para karyawan. Berdasarkan hal tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk mengkaji tentang pengaruh komitmen organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan AJB (Asuransi Jiwa Bersama) Bumi Putra 1912 Malang ”.

A.      RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakanh yang telak diuraikan, yang dapat di rumuskan sebgai permasalahan sebagai berikut :
1.      Apakah komitmen berpengaruh terhadap kinerja keryawan pt.bumi putera?
2.      Apakah motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan pt.bumi putera?
3.      Apakah komitmen dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan pt.bumi putera?
B.       TUJUAN PENELITIAN
1.      Untuk mengetahui pengaruh komitmen terhadap kinerja karyawan pt.bumi putera
2.      Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan pt.bumi putera
3.      Untuk mengetahui pengaruh komitmen dan motivasi secara simultan terhadap kinerja karyawan pt.bumi putera
BAB II
KAJIAN TEORI

A.  Kajian Teori
1.    Komitmen
Menurut Meyer dan Allen (1991, dalam Soekidjan, 2009), komitmen dapat juga berarti penerimaan yang kuat individu terhadap tujuan dan nilai -nilai organisasi, dan individu berupaya serta berkarya dan memiliki hasrat yang kuat untuk tetap bertahan di organisasi tersebut..
2.    Motivasi
Motivasi adalah faktor psikologis yang menunjukan minat individu terhadap pekerjaan, rasa puas dan ikut bertanggung jawab terhadap aktivitas atau pekerjaan yang dilakukan (Masrukhin dan Waridin, 2004). Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah keadaan jiwa dan sikap mental seorang manusia yang memberikan energi, mendorong kegiaatan dan mengarah kepada perilaku untuk mencapai kebutuhan yang memberikan suatu kepuasan. Kebutuhan tersebut dapat timbul akibat dari hubungan antar manusia yang dalam hal ini lebih ditekankan pada suatu hubungan yang terjai didalam proses produksi.
3.    Kinerja
Kinerja adalah evaluasi kinerja sering dipakai sebagai dasar penggajian, promosi, atau pelatihan yang diperlukan menurut Ike Kusdyah Rachmawati (2008:123).




B.   Penelitian Terdahulu
Adapun landasan penelitian terdahulu dan landasa teori yang digunakan oleh peneliti sebagai dasar padoman dan rujukan adalah sebagai berikut
Anoki Herdian Dito  (2010) dengan judul “Pengaruh Komitmen terhadap Kinerja Karyawan PT. Bumi Putera dengan Motivasi sebagai Variabel Intervening”. Program Sarjana Manajemen Universitas Diponegoro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komitmen terhadap kinerja karyawan PT. Slamet Langgeng Purbalingga dengan motivasi sebagai variabel intervening. Populasi penelitian adalah seluruh karyawan PT. Bumi Putera. Jumlah sampelnya 57  responden  dengan  menggunakan metode  simple random sampling. Analisis yang digunakan meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, uji model, analisis regresi linier dan intervening. 
Tabel 2.1
Nama Peneliti dan Tahun
Judul Penelitian
Populasi dan Sampel
Alat Analisis
Hasil Penelitian
Anoki Herdian Dito  (2010)



Program Sarjana Manajemen Universitas Diponegoro

Pengaruh Komitmen terhadap Kinerja Karyawan PT. Slamet Langgeng Purbalingga dengan Motivasi sebagai Variabel Intervening
Populasi :
Seluruh karyawan
Sampel :berjumlah 57 orang

Analisis regresi linier dan intervenig
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)  uji-t  yang dilakukan dan hasil analisis regresilinier 1 di atas dapat diketahui  bahwa  Komitmen  berpengaruh  positif  dan  signifikan  terhadap Motivasi dan pada hasil analisis regresi linier 2 diketahui bahwa Komitmen dan Motivasi  berpengaruh  positif  dan  signifikan  terhadap  Kinerja.  Dan  berdasarkan
(2) uji mediasi (intervening) sehingga diketahui bahwa varibel motivasi mampu menjadi variabelintervening oleh  karena  perhitungan  standardized  coeffients untuk  pengaruh  tidak  langsung komitmen  terhadap  kinerja  melalui  motivasi  kerja  lebih  besar dibanding pengaruh secara langsung komitmen terhadap kinerja.


C.      Kerangka  Berfikir
Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai variabel-variabel yang akan diamati oleh peneliti. Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Pertautan antar variabel tersebut, selanjutnya dirumuskan kedalam bentuk paradigma penelitian. Oleh karena itu pada setiap penyusunan paradigma penelitian harus didasarkan pada kerangka berfikir. Adapun kerangka pemikiran dalam penyusunan proposal metode penelitian ini dapat digambarkan dalam model sebagai berikut
Gambar 2.1Kerangka Berfikir
Kajian Empiris
1.      Anoki Hardian Dito (2010) dengan judul “Pengaruh Komitmen terhadap Kinerja Karyawan PT. Slamet Langgeng Purbalingga dengan Motivasi sebagai Variabel Intervening”

Kajian Teori:
1. Variabel
a.    Meyer dan Allen (1991, dalam Soekidjan, 2009), komitmen
b.    (Masrukin dan Waridin, 2004)
c.    Kinerja, Ike Kusdyah Rachmawati (2008:123


Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Hipotesis

Teknik Analisa

Kesimpulan


 
2.4 Kerangka Konseptual
MOTIVASI
(X2)
KOMITMEN
(X1)
KINERJA KARYAWAN(X1)
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual









Keterangan :
                                                : Pengaruh Persial
                                                : Pengaruh Simultan
                                                : Pengaruh Dominan
Dari gambar diatas kerangka pemikiran dapat dilihat bahwa variabel (X) yang terdiri Komitmen (X1), Motivasi (X2) yang merupakan variabel bebas akan mempengaruhi variabel terikat (Y) yaitu kinerja karyawan
D.      Hipotesis
Menutut Sugiyono (2012:84) Perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah ketiga dalam penelitian, setelah peneliti mengemukakan landasan teori dan kerangka berfikir. Tetapi perlu diketahui bahwa tidak setiap penelitian harus merumuskan hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementera terhadap penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.
H1       : Diduga ada pengaruh antara Komitmen dan Motivasi terhadap kinerja karyawan
H2       : Diduga ada pengaruhKomitmen terhadap Kinerja karyawan
H3       : Diduga ada pengaruh Motivasi terhadap Kinerja karyawan


















BAB III
METODE PENELITIAN

A.      Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan desain riset kausal atau sebab akibat yang berguna untuk menganalisa hubungan – hubungan antar satu variabel dengan variabel lainnya. Menurut Sugiyono (2011:37).  Hubungan kausal merupakan hubungan yang bersifat sebab akibat yaitu  antara variabel–variabel bebas (X)Komitmendan motivasi kerja terhadap variabel terikat (Y) Kinerja karyawan kb dan kependudukan. Dengan cara menyebar kuisioner dan menganalisis menggunakan data kuantitatif melalui proses Microsoft Excel dan program SPSS versi 23.

B.   Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005). Dari pengertian tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini karyawan kb dan kependudukan
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili populasi yang akan dimbil (Notoatmojo, 2005). Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan pencatatan
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Total sampling. Total Sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi (Sugiyono, 2007). Aalasan mengabil total sampling karena jumlah populasi yang kurang dari 100 seluruh populasi dijadian sampel penelitian semuanya (Sugiyono,2007)
C. Teknik Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian, teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling penting dalam penelitian, karena tujuan utama dari suatu penelitian adalah mendapatkan data. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1.    Studi Kepustakaan (Library Research)
Studi kepustakaan digunakan untuk mengumpulkan data sekunder. Landasan teori dan informasi yang berkaitan dengan penelitian ini. Studi dilakukan antara lain dengan mengumpulkan data yang bersumber dari literatur-literatur, bahan kuliah, dan hasil penelitian lainnya yang ada hubungannya dengan objek peneltian. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan tambahan pengetahuan menganai masalah yang sedang dibahas.
2.    Studi Lapangan (Field Research)
Dalam penelitian ini menulis mengumpulkan data yang diperlukan dengan cara melakukan pengamatan langsung pada perusahaan yang bersangkutan yaitu melalui observasi dan wawancara.
a.       Observasi
Observasi merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Adapun jenis observasi yang peneliti gunakan untuk mendapatkan data yang diperlukan guna mengetahui tujuan penelitian ini adalah observasi aktivitas kerja karyawan,


b.      Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakunan oeh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberi jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode wawancara dalam bentuk wawancara bebas terpimpin yaitu dalam melaksanakan wawancara peneliti membawa pedoman yang hanya merupakan garis besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan yang selanjutnya pertanyaan tersebut diperdalam.
C.Uji Asumsi Klasik
1.      Uji Multikolinieritas
Pengujian multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui hubungan yang sempurna antar variabel bebas dalam model regresi. Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai Varian Inflation Factor (VIF). Bila nilai VIFlebih kecil dari 10 dan nilai toleransinya di atas 0,1 atau 10 % maka dapatdisimpulkan bahwa model regresi tersebut tidak terjadi multikolinieritas (Ghozali,2005).
2.      Uji Heterokedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians, dari satu pengamatan yang lain. Jika varians dan residual dari satu pengamatan dari pengamatan yang lain tetap disebut homoskedastisitas dan jika varians berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat digunakan metodegrafik Scatterplot yang dihasilkan dari output program SPSS versi 17. Apabila gambar menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar bak diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka hal ini dapat disimpulkan tidak terjadi adanya heterokedastisitas pada model regregi (Ghozali, 2005).
3.      Uji Normalitas
Menurut Imam Ghozali (2011:160) Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel independen dan variabel dependen keduanya memiliki distribusi normal atau mendekati normal.Uji Normalitas. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau penyebaran data statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal.Uji normalitas dapat dilihat dari Normal Probability Plot yang membentuk suatu garis lurus diagonal dan plotting data-data yan akan dibandingkan dengan garis diagonalnya. Jika data menyebar disekitar garis diagonalnya dan mengikuti arah garis diagonalnya maka menunjukkan pola disribusi normal.Apabila data jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonalnya maka menunjukkan pola distribusi tidak normal.
4.      Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda adalah suatu metede analisis yang digunakan untuk menentukan ketepatan prediksi dari pengaruh yang terjadi antar variabel bebas Motivasi (X1) Gaya Kepemimpinan (X2) terhadap variabel terikat Kinerja Karyawan (Y).








BAB III
METODE PENELITIAN

A.      Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan desain riset kausal atau sebab akibat yang berguna untuk menganalisa hubungan – hubungan antar satu variabel dengan variabel lainnya. Menurut Sugiyono (2011:37).  Hubungan kausal merupakan hubungan yang bersifat sebab akibat yaitu  antara variabel–variabel bebas (X) Komitmen dan motivasi kerja terhadap variabel terikat (Y) Kinerja Karyawan. Dengan cara menyebar kuisioner dan menganalisis menggunakan data kuantitatif melalui proses Microsoft Excel dan program SPSS versi 23.

B.   Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005). Dari pengertian tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT.Bumi Putera
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili populasi yang akan dimbil (Notoatmojo, 2005). Sampel dalam penelitian ini adalah semua karyawan PT.Bumi Putera
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Total sampling. Total Sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi (Sugiyono, 2007). Aalasan mengabil total sampling karena jumlah populasi yang kurang dari 100 seluruh populasi dijadian sampel penelitian semuanya (Sugiyono,2007) 
C. Teknik Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian, teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling penting dalam penelitian, karena tujuan utama dari suatu penelitian adalah mendapatkan data. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1.    Studi Kepustakaan (Library Research)
Studi kepustakaan digunakan untuk mengumpulkan data sekunder. Landasan teori dan informasi yang berkaitan dengan penelitian ini. Studi dilakukan antara lain dengan mengumpulkan data yang bersumber dari literatur-literatur, bahan kuliah, dan hasil penelitian lainnya yang ada hubungannya dengan objek peneltian. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan tambahan pengetahuan menganai masalah yang sedang dibahas.
2.    Studi Lapangan (Field Research)
Dalam penelitian ini menulis mengumpulkan data yang diperlukan dengan cara melakukan pengamatan langsung pada perusahaan yang bersangkutan yaitu melalui observasi dan wawancara.
a.       Observasi
Observasi merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Adapun jenis observasi yang peneliti gunakan untuk mendapatkan data yang diperlukan guna mengetahui tujuan penelitian ini adalah observasi aktivitas kerja karyawan,

b.      Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakunan oeh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberi jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode wawancara dalam bentuk wawancara bebas terpimpin yaitu dalam melaksanakan wawancara peneliti membawa pedoman yang hanya merupakan garis besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan yang selanjutnya pertanyaan tersebut diperdalam.
C.Uji Asumsi Klasik
1.      Uji Multikolinieritas
Pengujian multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui hubungan yang sempurna antar variabel bebas dalam model regresi. Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai Varian Inflation Factor (VIF). Bila nilai VIF lebih kecil dari 10 dan nilai toleransinya di atas 0,1 atau 10 % maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut tidak terjadi multikolinieritas (Ghozali, 2005).
2.      Uji Heterokedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians, dari satu pengamatan yang lain. Jika varians dan residual dari satu pengamatan dari pengamatan yang lain tetap disebut homoskedastisitas dan jika varians berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat digunakan metodegrafik Scatterplot yang dihasilkan dari output program SPSS versi 17. Apabila gambar menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar bak diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka hal ini dapat disimpulkan tidak terjadi adanya heterokedastisitas pada model regregi (Ghozali, 2005).
3.      Uji Normalitas
Menurut Imam Ghozali (2011:160) Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel independen dan variabel dependen keduanya memiliki distribusi normal atau mendekati normal.Uji Normalitas. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau penyebaran data statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal.Uji normalitas dapat dilihat dari Normal Probability Plot yang membentuk suatu garis lurus diagonal dan plotting data-data yan akan dibandingkan dengan garis diagonalnya. Jika data menyebar disekitar garis diagonalnya dan mengikuti arah garis diagonalnya maka menunjukkan pola disribusi normal.Apabila data jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonalnya maka menunjukkan pola distribusi tidak normal.
4.      Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda adalah suatu metede analisis yang digunakan untuk menentukan ketepatan prediksi dari pengaruh yang terjadi antar variabel bebas Motivasi (X1) Gaya Kepemimpinan (X2) terhadap variabel terikat Kinerja Karyawan (Y).


DAFTAR PUSTAKA
Rachmawati Ike Kusdyah, 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Andi Offset, Yogyakarta.
Menurut Meyer dan Allen (1991, dalam Soekidjan, 2009),
Masrukhin dan Waridin. 2004. Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, Budaya Organisasi Dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai. EKOBIS. Vol 7. No2. Hal: 197-209.
Suranta, Sri. 2002. Dampak Motivasi Karyawan Pada Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Dengan Kinerja Karyawan Perusahaan Bisnis. Empirika.Vol 15. No 2. Hal: 116-138.