PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN
MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN AJB (Asuransi Jiwa Bersama ) BUMI
PUTERA 1912
Malang
Dosen Pembimbing :
Ike Kusdyah Rachmawati SE,MM
Disusun Oleh :
DEVI DEBORA
14101324
SEKOLAH
TINGGI ILMU EKONOMI ASIA MALANG
PROGRAM
STUDI MANAJEMEN
2017
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang .
komitmen
memang sangat terkait dengan masalah keanggotaan organisasi. Untuk bisa
berhasil di dunia organisasi, seorang anggota organisasi harus memiliki dan
menerapkan sikap komitmen terhadap organisasi yang diikutinya.
Istilah komitmen pada
dasarnya merujuk kepada kemampuan seseorang untuk bertahan dan setia menjalani
aktivitas tertentu. Seseorang yang mengaku memiliki sikap komitmen yang tinggi
harus memiliki jiwa kesetiaan dan juga ketahanan mental yang kuat. Orang yang
memiliki sifat komitmen tidak akan goyah dan malas hanya karena permasalahan
yang sepele di dalam aktivitas yang dijalaninya. Lebih dari itu orang yang
memiliki jiwa komitmen akan terus bertahan dan bertanggung jawab terhadap apa
yang pernah diucapkannya.
Definisi dan Pengertian
Komitmen secara Umum
Jika
dikaji dari segi terminologis, istilah komitmen pada dasarnya berasal dari
bahasa Latin yaitu dari kata commiter yang artinya adalah menyatukan,
menggabungkan, mengerjakan, dan mempercayai. Jika diartikan dari asal katanya,
maka komitmen merupakan sikap setia dan tanggung jawab yang ditunjukkan oleh
seseorang yang telah memutuskan untuk bergabung ke dalam aktivitas keanggotaan
lembaga tertentu.
Menurut
para ahli sendiri, pengertian komitmen adalah
suatu janji yang diucapkan seseorang kepada dirinya sendiri dan orang lain,
yang dicerminkan dari setiap tindakan atau pun perilaku yang dijalankannya.
Menurut para ahli, komitmen sangat berkaitan erat dengan watak, sifat, dan
karakter yang ada dalam diri seseorang.
Pengertian organisasi adalah sebuah perkumpulan atau wadah bagi sekelompok orang
untuk bekerjasama, terkendali dan terpimpin untuk tujuan tertentu. Organisasi biasanya
memanfaatkan suatu sumber daya tertentu misalnya lingkungan, cara atau metode,
material, mesin, uang dan beberapa sumberdaya lain dalam rangka mencapai tujuan
oraganisasi tersebut. Orang-orang yang terkumpul dalam sebuah organisasi
sepakat untuk mencapai tujuan tertentu melalui suatu sumber daya secara
sistematis dan rasional yang terkendali dan adanya pemimpin organisasi yang
akan memimpin operasional organisasi dengan terencana.
Motivasi adalah salah satu faktor yang mendorong seseorang untuk
melakukan suatu aktivitas tertentu. Faktor pendorong dari seseorang untuk
melakukan suatu aktivitas tertentu pada umumnya adalah kebutuhan serta
keinginan orang tersebut. Motivasi, merupakan hal-hal yang menyebabkan,
menyatukan, serta memperhatikan orang berperilaku tertentu. Motivasi mempunyai
sifat yang tidak akan lepas dari sifat manusia itu sendiri dimana manusia
secara individual kualitas diri yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain.
Motivasi menjadi aktualisasi seseorang karyawan untuk meningkatkan prestasinya.
Oleh karena itu motivasi ini merupakan subyek yang paling penting bagi manajer,
karena manajer harus bekerja dengan dan melalui orang lain. Salah satu faktor
yang dapat menumbuhkan motivasi kerja pada diri karyawan adalah faktor
pemberian komitmen, pekerjaan yang berarti, organisasi yang relevan dan
lain-lain.
Komitmen merupakan salah satu fungsi yang penting dalam manajemen
sumber daya manusia (MSDM), karena Komitmen membantu dalam memberi penguatan
terhadap nilai-nilai kunci organisasi serta memfasilitasi pencapaian tujuan
organisasi. Komitmen adalah suatu bentuk penghargaan yang diberikan kepada
karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka berikan kepada
organisasi.
Menurut Handoko (2003:118), komitmen adalah segala sesuatu yang
diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Melalui komitmen
karayawan dapat meningkatkan kinerja, motivasi dan kepuasan kerja serta
meningkatkan kebutuhan hidupnya. Adanya komitmen yang memadai dapat membuat karyawan
termotivasi untuk bekerja dengan baik, mencapai prestasi seperti yang
diharapkan perusahaan, dan dapat meningkatkan tingkat kepuasan karyawan. Adanya
sistem komitmen dapat memotivasi para karyawan untuk bias
meningkatkan/menurunkan pertisipasi kerja para karyawan. Komitmen yang mereka
terima mencerminkan ukuran dari apa yang telah mereka lakukan/berikan kepada
perusahaan sehingga hal ini berhubungan dengan nilai karya bagi perusahaan.
Dengan demikian apabila pemberian komitmen yang mereka terima tidak sesuai
dengan karya mereka, maka hal ini akan berpengaruh terhadap motivasi kerja,
kepuasan kerja, dan kinerja karyawan. Jika terjadi ketidakpuasan dalam
pemberian komitmen merupakan hal yang wajar apabila para anggota organisasi
menyatakan keinginan untuk memperoleh imbalan yang bukan saja jumlahnya lebih
besar, akan tetapi juga lebih adil”. Pemberian komitmen yang dilaksanakan
secara benar akan dapat memuaskan dan memotivasi karyawan guna mencapai tujuan
organisasi. Keberhasilan dalam pekerjaan para karyawannya sangat tergantung
pada pemberian komitmen dan motivasi terhadap karyawan dan partisipasi karyawan
dalam organisasi yang merupakan hasil usaha dan pengembangan diri karyawan.
Keberhasilan dalam organisasi juga ditentukan oleh kemampuan kerja para karyawan.
Berdasarkan hal tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk mengkaji tentang “pengaruh
komitmen organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan AJB (Asuransi Jiwa Bersama) Bumi Putra 1912 Malang ”.
A.
RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan
latar belakanh yang telak diuraikan, yang dapat di rumuskan sebgai permasalahan
sebagai berikut :
1. Apakah
komitmen berpengaruh terhadap kinerja keryawan pt.bumi putera?
2. Apakah
motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan pt.bumi putera?
3. Apakah
komitmen dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan pt.bumi putera?
B.
TUJUAN
PENELITIAN
1.
Untuk mengetahui pengaruh komitmen
terhadap kinerja karyawan pt.bumi putera
2.
Untuk mengetahui pengaruh motivasi
terhadap kinerja karyawan pt.bumi putera
3.
Untuk mengetahui pengaruh komitmen dan
motivasi secara simultan terhadap kinerja karyawan pt.bumi putera
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Komitmen
Menurut Meyer dan Allen (1991, dalam
Soekidjan, 2009), komitmen dapat juga berarti penerimaan yang kuat individu
terhadap tujuan dan nilai -nilai organisasi, dan individu berupaya serta
berkarya dan memiliki hasrat yang kuat untuk tetap bertahan di organisasi
tersebut..
2. Motivasi
Motivasi adalah faktor psikologis yang
menunjukan minat individu terhadap pekerjaan, rasa puas dan ikut bertanggung
jawab terhadap aktivitas atau pekerjaan yang dilakukan (Masrukhin dan Waridin, 2004). Dari pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa motivasi adalah keadaan jiwa dan sikap mental seorang manusia
yang memberikan energi, mendorong kegiaatan dan mengarah kepada perilaku untuk
mencapai kebutuhan yang memberikan suatu kepuasan. Kebutuhan tersebut dapat
timbul akibat dari hubungan antar manusia yang dalam hal ini lebih ditekankan
pada suatu hubungan yang terjai didalam proses produksi.
3. Kinerja
Kinerja adalah evaluasi kinerja sering
dipakai sebagai dasar penggajian, promosi, atau pelatihan yang diperlukan menurut
Ike Kusdyah Rachmawati (2008:123).
B. Penelitian Terdahulu
Adapun landasan penelitian terdahulu dan
landasa teori yang digunakan oleh peneliti sebagai dasar padoman dan rujukan
adalah sebagai berikut
Anoki Herdian Dito (2010) dengan judul “Pengaruh Komitmen
terhadap Kinerja Karyawan PT. Bumi Putera dengan Motivasi sebagai Variabel
Intervening”. Program Sarjana Manajemen Universitas Diponegoro. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh komitmen terhadap kinerja karyawan PT.
Slamet Langgeng Purbalingga dengan motivasi sebagai variabel intervening.
Populasi penelitian adalah seluruh karyawan PT. Bumi Putera. Jumlah sampelnya
57 responden dengan
menggunakan metode simple random
sampling. Analisis yang digunakan meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji
asumsi klasik, uji model, analisis regresi linier dan intervening.
Tabel 2.1
Nama
Peneliti dan Tahun
|
Judul
Penelitian
|
Populasi
dan Sampel
|
Alat
Analisis
|
Hasil
Penelitian
|
Anoki
Herdian Dito (2010)
Program
Sarjana Manajemen Universitas Diponegoro
|
Pengaruh Komitmen terhadap Kinerja Karyawan PT.
Slamet Langgeng Purbalingga dengan Motivasi sebagai Variabel Intervening
|
Populasi :
Seluruh
karyawan
Sampel
:berjumlah 57 orang
|
Analisis regresi linier dan intervenig
|
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) uji-t
yang dilakukan dan hasil analisis regresilinier 1 di atas dapat
diketahui bahwa Komitmen
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Motivasi
dan pada hasil analisis regresi linier 2 diketahui bahwa Komitmen dan
Motivasi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap
Kinerja. Dan berdasarkan
(2) uji mediasi (intervening) sehingga diketahui
bahwa varibel motivasi mampu menjadi variabelintervening oleh karena
perhitungan standardized coeffients untuk pengaruh
tidak langsung komitmen terhadap
kinerja melalui motivasi
kerja lebih besar dibanding pengaruh secara langsung komitmen
terhadap kinerja.
|
C. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang
bagaimana teori berhubungan dengan berbagai variabel-variabel yang akan diamati
oleh peneliti. Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang
akan diteliti. Pertautan
antar variabel tersebut, selanjutnya dirumuskan kedalam
bentuk paradigma penelitian. Oleh karena itu pada setiap penyusunan paradigma
penelitian harus didasarkan pada kerangka berfikir. Adapun kerangka pemikiran
dalam penyusunan proposal metode penelitian
ini dapat digambarkan dalam model sebagai berikut
Gambar 2.1Kerangka
Berfikir
Kajian Empiris
1.
Anoki Hardian Dito (2010) dengan judul “Pengaruh Komitmen terhadap
Kinerja Karyawan PT. Slamet Langgeng Purbalingga dengan Motivasi sebagai
Variabel Intervening”
|
Kajian
Teori:
1. Variabel
a. Meyer dan Allen (1991, dalam
Soekidjan, 2009), komitmen
b. (Masrukin dan Waridin, 2004)
c. Kinerja, Ike Kusdyah Rachmawati (2008:123
|
Latar
Belakang
|
Rumusan
Masalah
|
Tujuan
Penelitian
|
Hipotesis
|
Teknik
Analisa
|
Kesimpulan
|
2.4 Kerangka Konseptual
MOTIVASI
(X2)
|
KOMITMEN
(X1)
|
KINERJA KARYAWAN(X1)
|
Keterangan
:
:
Pengaruh Persial
:
Pengaruh Simultan
:
Pengaruh Dominan
Dari
gambar diatas kerangka pemikiran dapat dilihat bahwa variabel (X) yang terdiri Komitmen
(X1), Motivasi (X2) yang merupakan variabel
bebas akan mempengaruhi variabel terikat (Y) yaitu kinerja karyawan
D. Hipotesis
Menutut Sugiyono (2012:84) Perumusan hipotesis
penelitian merupakan langkah ketiga dalam penelitian, setelah peneliti
mengemukakan landasan teori dan kerangka berfikir. Tetapi perlu diketahui bahwa
tidak setiap penelitian harus merumuskan hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban
sementera terhadap penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah
dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Dikatakan sementara, karena jawaban
yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada
fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis
juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah
penelitian, belum jawaban yang empirik.
H1 : Diduga ada pengaruh antara Komitmen dan Motivasi terhadap kinerja karyawan
H2 : Diduga ada pengaruhKomitmen terhadap
Kinerja karyawan
H3 : Diduga ada pengaruh Motivasi terhadap
Kinerja karyawan
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Jenis
Penelitian
Dalam penelitian ini
menggunakan desain riset kausal atau sebab akibat yang berguna untuk
menganalisa hubungan – hubungan antar satu variabel dengan variabel lainnya.
Menurut Sugiyono (2011:37). Hubungan
kausal merupakan hubungan yang bersifat sebab akibat yaitu antara variabel–variabel bebas (X)Komitmendan motivasi
kerja terhadap variabel terikat (Y) Kinerja karyawan kb dan kependudukan. Dengan cara menyebar kuisioner
dan menganalisis menggunakan data kuantitatif melalui proses Microsoft Excel dan program SPSS versi
23.
B. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2005). Dari pengertian tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian
ini karyawan kb dan kependudukan
2.
Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang
mewakili populasi yang akan dimbil (Notoatmojo,
2005). Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan pencatatan
Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah total sampling. Total sampling. Total Sampling adalah
teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi (Sugiyono, 2007). Aalasan mengabil total
sampling karena jumlah populasi yang kurang dari 100 seluruh populasi dijadian
sampel penelitian semuanya (Sugiyono,2007)
C. Teknik Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian, teknik
pengumpulan data merupakan langkah yang paling penting dalam penelitian, karena
tujuan utama dari suatu penelitian adalah mendapatkan data. Metode pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Studi
Kepustakaan (Library Research)
Studi kepustakaan digunakan untuk
mengumpulkan data sekunder. Landasan teori dan informasi yang berkaitan dengan
penelitian ini. Studi dilakukan antara lain dengan mengumpulkan data yang
bersumber dari literatur-literatur, bahan kuliah, dan hasil penelitian lainnya
yang ada hubungannya dengan objek peneltian. Hal ini dilakukan untuk
mendapatkan tambahan pengetahuan menganai masalah yang sedang dibahas.
2. Studi
Lapangan (Field Research)
Dalam penelitian ini menulis
mengumpulkan data yang diperlukan dengan cara melakukan pengamatan langsung
pada perusahaan yang bersangkutan yaitu melalui observasi dan wawancara.
a. Observasi
Observasi merupakan
suatu teknik atau cara pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan
terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Adapun jenis observasi yang peneliti
gunakan untuk mendapatkan data yang diperlukan guna mengetahui tujuan
penelitian ini adalah observasi aktivitas kerja karyawan,
b. Wawancara
Wawancara adalah
percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakunan oeh dua pihak,
yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberi
jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan metode wawancara dalam bentuk wawancara bebas terpimpin yaitu dalam
melaksanakan wawancara peneliti membawa pedoman yang hanya merupakan garis
besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan yang selanjutnya pertanyaan tersebut
diperdalam.
C.Uji Asumsi Klasik
1. Uji
Multikolinieritas
Pengujian
multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui hubungan yang sempurna antar
variabel bebas dalam model regresi. Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari
nilai tolerance dan nilai Varian Inflation Factor (VIF). Bila
nilai VIFlebih kecil dari 10 dan nilai toleransinya di atas 0,1 atau 10 % maka
dapatdisimpulkan bahwa model regresi tersebut tidak terjadi multikolinieritas
(Ghozali,2005).
2. Uji
Heterokedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians, dari satu pengamatan yang
lain. Jika varians dan residual dari satu pengamatan dari pengamatan yang lain
tetap disebut homoskedastisitas dan jika varians berbeda disebut
heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heterokedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat
digunakan metodegrafik Scatterplot yang
dihasilkan dari output program SPSS versi 17. Apabila gambar menunjukkan bahwa
titik-titik menyebar secara acak serta tersebar bak diatas maupun dibawah angka
0 pada sumbu Y, maka hal ini dapat disimpulkan tidak terjadi adanya
heterokedastisitas pada model regregi (Ghozali, 2005).
3. Uji
Normalitas
Menurut Imam Ghozali (2011:160) Uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi, variabel independen dan variabel dependen
keduanya memiliki distribusi normal atau mendekati normal.Uji
Normalitas. Model
regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau penyebaran data
statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal.Uji
normalitas dapat dilihat dari Normal
Probability Plot yang membentuk suatu garis lurus diagonal dan plotting
data-data yan akan dibandingkan dengan garis diagonalnya. Jika data menyebar
disekitar garis diagonalnya dan mengikuti arah garis diagonalnya maka
menunjukkan pola disribusi normal.Apabila data jauh dari garis diagonal atau
tidak mengikuti arah garis diagonalnya maka menunjukkan pola distribusi tidak
normal.
4. Analisis
Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda adalah
suatu metede analisis yang digunakan untuk menentukan ketepatan prediksi dari
pengaruh yang terjadi antar variabel bebas Motivasi (X1) Gaya Kepemimpinan (X2)
terhadap variabel terikat Kinerja Karyawan (Y).
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Jenis
Penelitian
Dalam penelitian ini
menggunakan desain riset kausal atau sebab akibat yang berguna untuk
menganalisa hubungan – hubungan antar satu variabel dengan variabel lainnya.
Menurut Sugiyono (2011:37). Hubungan
kausal merupakan hubungan yang bersifat sebab akibat yaitu antara variabel–variabel bebas (X) Komitmen
dan motivasi kerja terhadap variabel terikat (Y) Kinerja Karyawan. Dengan cara menyebar kuisioner
dan menganalisis menggunakan data kuantitatif melalui proses Microsoft Excel dan program SPSS versi
23.
B. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2005). Dari pengertian tersebut, maka yang menjadi
populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT.Bumi Putera
2.
Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang
mewakili populasi yang akan dimbil (Notoatmojo,
2005). Sampel dalam penelitian ini adalah semua karyawan PT.Bumi Putera
Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah total sampling. Total sampling. Total Sampling adalah
teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi (Sugiyono, 2007). Aalasan mengabil total
sampling karena jumlah populasi yang kurang dari 100 seluruh populasi dijadian
sampel penelitian semuanya (Sugiyono,2007)
C. Teknik Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian, teknik
pengumpulan data merupakan langkah yang paling penting dalam penelitian, karena
tujuan utama dari suatu penelitian adalah mendapatkan data. Metode pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Studi
Kepustakaan (Library Research)
Studi kepustakaan digunakan untuk
mengumpulkan data sekunder. Landasan teori dan informasi yang berkaitan dengan
penelitian ini. Studi dilakukan antara lain dengan mengumpulkan data yang
bersumber dari literatur-literatur, bahan kuliah, dan hasil penelitian lainnya
yang ada hubungannya dengan objek peneltian. Hal ini dilakukan untuk
mendapatkan tambahan pengetahuan menganai masalah yang sedang dibahas.
2. Studi
Lapangan (Field Research)
Dalam penelitian ini menulis
mengumpulkan data yang diperlukan dengan cara melakukan pengamatan langsung
pada perusahaan yang bersangkutan yaitu melalui observasi dan wawancara.
a. Observasi
Observasi merupakan
suatu teknik atau cara pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan
terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Adapun jenis observasi yang peneliti
gunakan untuk mendapatkan data yang diperlukan guna mengetahui tujuan
penelitian ini adalah observasi aktivitas kerja karyawan,
b. Wawancara
Wawancara adalah
percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakunan oeh dua pihak,
yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberi
jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan metode wawancara dalam bentuk wawancara bebas terpimpin yaitu dalam
melaksanakan wawancara peneliti membawa pedoman yang hanya merupakan garis
besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan yang selanjutnya pertanyaan tersebut
diperdalam.
C.Uji Asumsi Klasik
1. Uji
Multikolinieritas
Pengujian
multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui hubungan yang sempurna antar
variabel bebas dalam model regresi. Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari
nilai tolerance dan nilai Varian Inflation Factor (VIF). Bila
nilai VIF lebih kecil dari 10 dan nilai toleransinya di atas 0,1 atau 10 % maka
dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut tidak terjadi multikolinieritas
(Ghozali, 2005).
2. Uji
Heterokedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians, dari satu pengamatan yang
lain. Jika varians dan residual dari satu pengamatan dari pengamatan yang lain
tetap disebut homoskedastisitas dan jika varians berbeda disebut
heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heterokedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat
digunakan metodegrafik Scatterplot yang
dihasilkan dari output program SPSS versi 17. Apabila gambar menunjukkan bahwa
titik-titik menyebar secara acak serta tersebar bak diatas maupun dibawah angka
0 pada sumbu Y, maka hal ini dapat disimpulkan tidak terjadi adanya
heterokedastisitas pada model regregi (Ghozali, 2005).
3. Uji
Normalitas
Menurut Imam Ghozali (2011:160) Uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi, variabel independen dan variabel dependen
keduanya memiliki distribusi normal atau mendekati normal.Uji
Normalitas. Model
regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau penyebaran data
statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal.Uji
normalitas dapat dilihat dari Normal
Probability Plot yang membentuk suatu garis lurus diagonal dan plotting
data-data yan akan dibandingkan dengan garis diagonalnya. Jika data menyebar
disekitar garis diagonalnya dan mengikuti arah garis diagonalnya maka
menunjukkan pola disribusi normal.Apabila data jauh dari garis diagonal atau
tidak mengikuti arah garis diagonalnya maka menunjukkan pola distribusi tidak
normal.
4. Analisis
Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda adalah
suatu metede analisis yang digunakan untuk menentukan ketepatan prediksi dari
pengaruh yang terjadi antar variabel bebas Motivasi (X1) Gaya Kepemimpinan (X2)
terhadap variabel terikat Kinerja Karyawan (Y).
DAFTAR PUSTAKA
Rachmawati Ike Kusdyah, 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Andi
Offset, Yogyakarta.
Menurut
Meyer dan Allen (1991, dalam Soekidjan, 2009),
Masrukhin
dan Waridin. 2004. Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, Budaya Organisasi Dan Kepemimpinan Terhadap
Kinerja Pegawai. EKOBIS. Vol 7. No2. Hal: 197-209.
Suranta,
Sri. 2002. Dampak Motivasi Karyawan Pada
Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Dengan Kinerja Karyawan Perusahaan Bisnis.
Empirika.Vol 15. No 2. Hal: 116-138.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar